Ciri-ciri manusia akhir jaman:
- mencintai dirinya sendiri 
- menjadi hamba uang
- membual 
- menyombongkan diri
- pemfitnah
- berontak terhadap orang tua 
- tidak tahu berterima kasih
- tidak mempedulikan agama,
- tidak tahu mengasihi 
- tidak mau berdamai
- suka menjelekkan orang
- tidak dapat mengekang diri
- garang
- tidak suka yang baik
- suka mengkhianat 
- tidak berpikir panjang 
- berlagak tahu
- lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

Mencintai dirinya sendiri di dalam bahasa Yunani merupakan satu kata dan di dalam Perjanjian Baru hanya dipakai di sini. Kalimat ini menjelaskan bahwa manusia dilukiskan sebagai sosok yang mencintai diri sendiri pada awal bagian ini merupakan hal yang penting. Sesudahnya dikemukakan (hingga ay. 2Tim 3:5) sebuah daftar dosa yang mengalir dari hati-hati yang tercemar yang mengasihi diri sendiri dan bukan mengasihi Allah.

Pada akhir jaman, orang-orang percaya harus siap menghadapi berbagai macam kejahatan yang terjadi. Pada 2 Tim 3:2 dijelaskan bahwa iblis akan mengacaukan keluarga. Anak-anak akan melawan orangtua, laki-laki maupun wanita tidak memiliki kasih (Yunani: astorgos). Dari kata Yunaninya yang berasal dari kata "Storge" yang berarti kasih sayang keluarga, kata a (alpha) di depannya membuat kata ini menjadi sebuah kata negatif. Kata ini dapat berarti tidak memilih kasih keluarga. Sebagai contoh, banyak peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa Anak membunuh orang tua, Ayah selingkuh, Ibu pergi dari rumah, Anak memperkosa Orang Tua, maupun sebaliknya, anak tidak memelihara orang tua waktu usia lanjut, dan lain-lain.

Paulus menggambarkan keadaan manusia pada akhir jaman dengan menitikberatkan pada perilaku manusia yang mencintai dirinya sendiri, bahkan pada 2 Timotius 3:5 disebutkan bahwa secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Sama seperti yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Roma.


Roma 1:21  Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.

Apa yang harus dilakukan?


Roma 16:17  Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

2Timotius 3:14-17 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.



Intinya adalah kita harus berpegang kepada kebenaran yaitu Firman Tuhan karena Firman itu adalah Allah. (Yoh1:1)