"Yakobus 1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,"

Berbahagia dalam pencobaan? Rasanya itu tidak mungkin, adakah orang yang merasa senang ketika dia sedang dilanda musibah? Bagaimana mungkin Anda masih bisa tersenyum ketika Anda kehilangan orang yang Anda sayangi? Bagi saya mahasiswa, masihkan saya bisa berbahagia ketika banyak tugas kuliah yang membuat saya tidak bisa tidur?

Well...Mungkinkah apa yang dikatakan Yakobus ini bisa dilakukan?

Kata pencobaan disini dalam bahasa Yunani: Peirasmos merupakan kata benda Maskulin. Peirasmos berarti bahwa sebuah penganiayaan, kesulitan, yang ada di dunia.

Kenapa ada pencobaan?
Pencobaan memang terjadi di dalam kehidupan orang percaya supaya Allah tahu sejauh apa iman mereka(Cerita Ayub). 

1 Korintus 10:13a.“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.”

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa pencoba yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, karena Allah itu tahu sebatas apa kemampuan kita.

Berbahagia?
Matius menuliskan kata-kata bahagia yang diucapkan oleh Yesus ketika khotbah di bukit, di sini dituliskan bahwa: 

Mat 5:11-12  "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Dan ini berkesinambungan dengan apa yang dituliskan rasul Petrus:

1Petrus 1:6   Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.


Kenapa harus berbahagia?


Rm 5:3-5  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Yak 1:3  sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Sangat jelas sekali apa yang dikatakan bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan yang membuktikan kita adalah orang yang tahan uji, dan tentu saja orang bisa tekun dan tahan uji karena memiliki pengharapan akan Allah. Pengharapan tersebut tidak akan mengecewakan, karena Allah telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita oleh Roh Kudus untuk menghibur kita dalam pencobaan dan mendekatkan kehadiran Kristus.

Kita harus berbahagia karena ketika kita bertekun dalam pencobaan, tetap mencari wajah Tuhan dan mengandalkanNya, maka:

Ibr 10:36  Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Janji apa?
Masih ingat kisah Abraham yang menginginkan anak? Berapa lama Abraham harus bertahan dalam pencobaan sampai akhirnya dia mendapatkan seorang anak? Karena Abraham terus tetap setia kepada Tuhan pada akhirnya dia dijuluki Bapa Orang Beriman.
Kitapun akan menerima janji-janji Tuhan atas hidup kita, yang paling penting kita tetap harus berbahagia, karena jika kita menerima pencobaan, berarti Tuhan masih peduli dan mau menunjukkan kuasaNya atas hidup kita. (flo)